Sosok pemilik indomie! Siapa yang tidak mengenal Indomie? Mi instan ini tidak hanya memiliki kharisma yang luar biasa di dalam negeri, tetapi sudah terkenal di luar negeri.
Bahkan, jika Anda bepergian ke negara-negara seperti Amerika, Australia, bahkan Korea, Anda masih bisa menemui paket Indomie di minimarket terdekat. Ternyata di balik kelezatan rasa dan kesuksesan bisnis makanan instan Indomie, ada sosok luar biasa yang berperan di baliknya.
Mengenal pemilik indomie
Meski hampir semua orang pernah mencicipi Indomie, tahukah Anda siapa pemilik perusahaan kuliner instan dengan beberapa variasi rasa ini? Dialah, Sudono Salim atau Liem Sioe Liong, sosok yang kehadirannya tak bisa dipisahkan dari Indomie.
Oh ya, indomie sebagai salah satu produk dari Indofood yang dibangun oleh Sudono Salim, Sudono Salim menjadi salah satu pendiri perusahaan makanan terbesar di tanah air, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Sudono Salim dan Salim Group-nya menerapkan taktik bisnis yang handal untuk menjaga Indomie tetap unggul, salah satunya dengan mengembangkan cita rasa baru.
Dulu, sebelum memulai Indofood, Sudono Salim sempat sukses dengan perusahaan Bogasari yang memiliki produk favorit tepung terigu. Beberapa tahun kemudian, Indofood dirilis dan produk unggulannya adalah olahan tepung terigu berupa mie instan.
Baca juga : Gaya Kepemimpinan Menurut Para Ahli Yang Sebenarnya
Sejarah Indomie dari Awal Sampai Sekarang
Saat itu, pada tahun 1969, masyarakat Indonesia pertama kali mengenal mie instan. Indomie sendiri baru diperkenalkan ke masyarakat sejak tahun 1982 dengan variasi rasa kaldu ayam. Ternyata kehadiran mi instan yang satu ini diterima masyarakat, sehingga tak lama kemudian Indomie dibuat dengan variasi rasa baru yaitu gulai ayam.
Setelah melalui pasang surut dalam mengenalkan Indomie ke berbagai kalangan, Sudono Salim dan PT Indofood berhasil menjadikan Indomie sebagai makanan instan yang disukai semua kalangan.
Sedikitnya 90% pasar mi instan lokal dikuasai oleh Grup Salim selama periode tersebut. Dan kini, Indofood dipimpin oleh Anthoni Salim yang menjadikan Indofood sebagai salah satu produsen mie instan terpenting di dunia.
Dalam perubahannya, Indofood tidak hanya menjadi rumah bagi produk Indomie, tetapi ada lebih dari 10 jenis produk yang dibuat. Namun, produk favoritnya adalah mie instan yang dapat memberikan kontribusi omzet yang besar bagi perusahaan.
Model Bisnis indomie
Sebagai perusahaan yang menjunjung tinggi norma dan profesionalisme dalam menjalankan bisnisnya, Indofood menerapkan 9 mode bisnis, yaitu nilai konsumen, proporsi nilai, hubungan konsumen, saluran, aliran pendapatan, sumber utama, aktivitas utama, kemitraan utama, dan struktur biaya.
Dengan memegang nilai-nilai tersebut, Indofood selalu bertanggung jawab untuk menjaga kualitas rasa, kebersihan, dan pemasaran Indomie agar bisa lengkap. Ingat pasar Indomie tidak lagi terbatas di Indonesia saja, melainkan sudah merambah negara hingga benua lain.
Nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa Indofood mengutamakan pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya. Nilai konsumen dan hubungan konsumen benar-benar mendapat perhatian, dalam hal menyiapkan produk yang tidak mengganggu konsumen.
Kenali Sosok di Balik Kelezatan Indomie
Indomie disukai banyak orang, salah satunya karena rasanya yang enak. Rasa Indomie yang enak sudah pas di lidah sebagian besar masyarakat Indonesia tanpa mengenal golongan. Ragam rasa Indomie sangat beragam, mulai dari kecintaan sejuta umat terhadap Indomie goreng, Indomie rasa Soto, Indomie gulai ayam, Indomie ayam bawang, dan lain-lain.
Saat sedang menikmati semangkuk Indomie hangat, pernahkah Anda tiba-tiba berpikir, “Siapa ya yang pertama kali membuat Indomie terasa seperti ini?” Ternyata memang benar ada sosok luar biasa yang turut andil dalam ragam rasa Indomie sehingga bisa kita cicipi seperti sekarang ini.
Dialah Nunuk Nuraini, seorang “Ibu” Indomie yang telah membuat rumusan rahasia di balik kelezatan Indomie. Seperti beliau adalah leader di dapur produksi Indomie yang merangkum, mengolah, dan menguji kecocokan bumbu Indomie untuk dicicipi.
Nunuk Nuraini sebagai insinyur teknologi pangan, alumnus Kampus Padjajaran. Karena dialah Indomie yang beredar di pasaran, kita bisa merasakan kelezatannya. Tak hanya membuat bumbu-bumbu yang terasa nikmat, Nunuk menyiapkan beragam masakan Indonesia yang kemudian dihimpun menjadi puluhan rasa Indomie.
Pengerjaan rasa pada kemasan Indomie mencakup teknologi yang disebut retort, yaitu teknologi yang digunakan dalam proses pengolahan makanan berdasarkan konsep pengemasan dan pemanasan suhu tinggi. Retort ini berperan untuk mengawetkan Indomie dan bumbunya dalam jangka waktu tertentu.
Sayangnya, Nunuk Nuraini tidak bisa lama-lama bersama Indomie. Pada 27 Januari 2021, datang kabar duka dari Nunuk bahwa “ibu Indomie” ini telah meninggal dunia di usia 59 tahun karena sakit. Perjalanan Indomie akan terus berlanjut meski tanpa racikan rasa yang legendaris.