Startup pendidikan Indonesia — sering disebut edtech (education technology) — adalah perusahaan rintisan lokal yang memakai teknologi digital untuk meningkatkan akses, kualitas, dan cara belajar-mengajar. Startup-startup ini menawarkan solusi seperti kelas daring, kursus online, perpustakaan digital, platform skill, dan lainnya. Mereka hadir bukan hanya sebagai alternatif, tapi sebagai katalis perubahan pendidikan di Tanah Air.

Nah, berikut ini 10 contoh startup pendidikan di Indonesia yang menurut saya paling menginspirasi karena inovasi mereka, dampak sosialnya, dan potensi untuk masa depan.

1. Ruangguru

Ruangguru adalah nama yang sudah sangat dikenal dalam dunia Startup Pendidikan Indonesia. Mereka menyediakan beragam layanan: video belajar, kelas virtual, ujian online, marketplace les privat, dan fitur-fitur pendukung seperti Brain Academy.

Kenapa inspiratif?

  • Ruangguru berhasil menjangkau jutaan pelajar di berbagai daerah, bahkan yang aksesnya terbatas.

  • Mereka juga ekspansi ke luar Indonesia (seperti Vietnam) sebagai bagian dari gerakan memperluas dampak edukatif.

  • Dukungan investor besar dan konglomerat membuat startup ini punya modal untuk inovasi berkelanjutan.

2. Zenius

Zenius adalah salah satu pelopor edtech di Indonesia. Mulai dari konten video pembelajaran, soal latihan, sampai fitur untuk memahami konsep mendalam.

Keunggulan dan tantangannya:

  • Zenius populer karena gaya pengajaran yang langsung ke inti, cocok bagi siswa yang suka belajar mandiri.

  • Namun, startup ini menghadapi masa sulit, sempat menghentikan operasional sementara karena masalah operasional.

  • Meski begitu, inovasi Zenius dalam metode belajar, bank soal, dan blending online-offline tetap menjadi benchmark untuk edtech lain.

3. Kelas Pintar

Kelas Pintar menawarkan solusi pembelajaran yang pintar, personal, dan terintegrasi. Mereka memakai analisis dan data untuk membantu guru, orang tua, dan siswa memahami kemajuan belajar.

Kenapa Kelas Pintar menginspirasi?

  • Menyediakan fitur perekaman proses belajar siswa agar guru dan orang tua bisa lebih mudah memantau.

  • Adaptif terhadap kebutuhan pelajar dengan berbagai latar dan lokasi.

  • Fokus mereka bukan hanya pada konten akademik tetapi juga pada metode belajar yang efektif dan menarik.

4. Quipper

Quipper adalah salah satu startup pendidikan Indonesia dengan model pembelajaran online berbayar dan gratis, yang juga punya layanan bagi sekolah dan guru lewat Learning Management System (LMS).

Hal menarik dari Quipper:

  • Konten mereka bukan hanya dibuat berdasarkan materi pelajaran, tapi juga ada kuis, video pengajaran, dan interaksi online.

  • Cocok bagi siswa yang ingin persiapan ujian serta ingin belajar secara fleksibel.

  • Mereka punya posisi penting karena sudah lebih dulu di edukasi digital dibanding kebanyakan startup modern.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Kreativitas Anak di Sekolah

5. Cakap

Cakap fokus pada pembelajaran bahasa asing. Dari Inggris, Mandarin, Jepang hingga Korea, mereka menggunakan metode interaktif dan kelas online dengan tutor asli atau native speaker.

Kenapa Cakap menginspirasi:

  • Mereka memanfaatkan kebutuhan globalisasi dan mobilitas pelajar/milenial yang makin tinggi untuk belajar bahasa asing.

  • Platform ini bisa menjangkau banyak orang meskipun jarak atau lokasi geografis tak menguntungkan.

  • Inovasi dalam penggunaan teknologi video call, pengajaran interaktif, dan metode yang memudahkan belajar walau tidak tatap muka.

6. Sekolah.mu

Sekolah.mu adalah startup yang menggabungkan metode belajar tradisional dengan teknologi digital (blended learning). Mereka menyediakan kelas online serta offline sesuai kebutuhan siswa dan sekolah.

Menginspirasi karena:

  • Fleksibilitas yang ditawarkan: siswa bisa ikut kelas online dan tetap punya opsi offline bila memungkinkan.

  • Model sekolah digital seperti ini membantu mengurangi kesenjangan akses pendidikan terutama di daerah yang sulit dijangkau.

  • Kerja sama dengan tutor dan guru lokal juga membantu menjaga relevansi konten terhadap kebutuhan lokal.

7. Kipin (Pendidikan.id)

Kipin adalah bagian dari Pendidikan.id yang mengusung metode belajar hibrida dan menyediakan konten edukatif mulai dari video pembelajaran, latihan soal, hingga materi literasi melalui format komik.

Faktor menginspirasi:

  • Kipin mendekatkan edukasi ke daerah dengan konten yang bisa diakses secara offline juga, yang sangat penting untuk daerah dengan internet tidak stabil.

  • Mereka membuat paket belajar yang menarik (“Paket Merdeka”) yang isinya variatif: buku pelajaran, video, soal latihan.

  • Kipin juga diakui secara regional sebagai salah satu Startup EdTech Paling Menjanjikan di Asia Tenggara.

8. HarukaEdu

HarukaEdu menyasar pelajar dewasa dan profesional yang ingin meningkatkan kompetensi, baik melalui gelar formal maupun kursus non-formal. Platform ini juga menawarkan fleksibilitas tinggi.

Apa yang membuat HarukaEdu menarik:

  • bisa untuk pendidikan tinggi secara daring, cocok untuk yang punya keterbatasan waktu atau tinggal di luar kota.

  • Mempunyai akses ke perguruan tinggi serta lembaga profesional yang diakui.

  • Membantu mengisi gap antara pendidikan formal dan kebutuhan skill praktis yang dibutuhkan di dunia kerja.

9. Arkademi

Arkademi adalah kursus online bersertifikat yang menyediakan berbagai keahlian, baik hard skill maupun soft skill.

Kenapa Arkademi layak didengar:

  • Untuk orang-orang yang ingin upgrade skill tertentu — misalnya digital marketing, desain, programming — tanpa harus kuliah lagi.

  • Memiliki kursus bersertifikat sehingga bisa dipakai sebagai nilai tambah di CV.

  • Pendekatan fleksibel sehingga cocok untuk banyak kalangan, bukan hanya pelajar saja.

10. Gerakan Menulis Buku Indonesia (GMB-Indonesia)

GMB-Indonesia sedikit beda dari startup lain karena fokusnya bukan pada kelas akademis utama, tapi literasi, kreativitas menulis, penerbitan buku gratis, dan pemberdayaan guru dan siswa dalam menulis.

Elemen inspiratif dari GMB-Indonesia:

  • Membuka peluang bagi siapa saja (pelajar, guru, komunitas) untuk terlibat dalam literasi dan penerbitan.

  • Gerakannya memberikan platform agar suara dan tulisan dari daerah-daerah terpencil juga terdengar.

  • Dengan proyek-proyek seperti Sekolah Menulis Buku dan Adi Acarya Award, GMB-Indonesia menyuntikkan motivasi dan kepercayaan bahwa siapa pun bisa jadi penulis.